Mahasiswa IAI-Abdullah Said Batam Menjadi Dai Hinterland (II)

Batam – Alhamdulillah telah lebih dari dua bulan Rahmat Suryadi, Mahasiswa Semester delapan ini menjalankan tugas sebagai da’i Hinterland pada program sinergi Pemerintah Provinsi Kepualaun Riau dalam membangun mental spiritual masyarakat bersama Ormas Islam dan lembaga keagamaan di kawasan Hinterland.

Jaga niat dan moral serta pelajari budaya di daerah tugas dan jangan lupa bahwa sebagai duta dari Hidayatullah dan Institut Agama Islam Abdullah Said Batam senantiasa memperahtikan Tujuan kita adalah membesarkan nama Allah ta’ala, ungkap Ust. Jamaluddin Nur ketika pelepasan yang dilakukan di ruang rapat Graha Hidayatullah Batam ketika itu.

Tepatnya di Masjid An Nur, RT. 02 RW. 01 Desa Teluk Bayur, Kec. Palmatak, Kab. Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau yang menjadi lokasi tempat tugas dari mahasiswa asal sulawesi ini menjelaskan melalui saluran seruler, di antara Jenis kegiatan yang telah dilakukan adalah imam sholat lima waktu, khutbah jumat, ceramah, pengajaran iqro bagi warga yang ingin belajar, penyuluhan agama Islam, pengajaran agama kepada anak-anak, dan tahfidzul Qur’an.

Apatahlagi di bulan ramadhan ini, keberadaannya menjadi solusi untuk menghidupkan kegiatan-kegiatan keagamaan di masjid, dengan membuat agenda-agenda khusus terkait ibadah-ibadah di bulan penuh berkah ini.

Mahasiswa Institut Agama Islam Abdullah Said Batam Fakultas Hukum, Program Studi Hukum Keluarga Islam (Ahwal al Syakhsiyah) ini dalam kesibukannya menjalankan tugas sebagai da’i Hinterland alhamdulillah juga bisa menyelesaikan tugas akhir studinya dalam penelitian tentang Tingginya Angka Perceraian Pada tahun 2019 Di Kecamatan Sekupang, Kota Batam pada ujian tertutup secara online.

Darmansyah selaku ketua Dewan Perwakilan Wilayah Hidayatullah Kepulauan Riau mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah ta’ala dan berterima kasih kepada pemerintah Kepulauan Riau yang memberikan kepercayaan kepada Hidayatullah untuk menyebarkan Dainya ke pulau-pulau atau tebar dai Hinterland ini.

Kami dapi DPW berterima kasih kepada pemerintah provinsi atas mepercayaan ini dan kami berpesan kepada 15 dai aagr senantiasa menjaga spiritual dengan mengamalkan tujuh perintah dalam Surat Al Muzammil sebagai bekal bagi dai Hidayatullah.

Sementara itu dalam sambutan pembekalan di Tanjung Pinang, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menyebut dai bertugas mendidik masyarakat dalam menyongsong masa depan yang lebih baik sesuai ajaran Islam. Hal tersebut harus dilakukan secara terencana dalam membangun masyarakat yang lebih baik lagi.

“APBD memang terbatas tapi kita tetap memberikan perhatian khususnya untuk masyarakat hinterland untuk menjaga kondisi psikologis masyarakat di sana dari berbagai kondisi dan situasi yang dihadapi. Jika sukses programnya, maka akan saya teruskan tentunya dengan perluasan dan peningkatan,” kata Ansar berjanji.

Ada 7 program dalam membangun masyarakat, kata Ansar Ahmad yang juga menjadi tugas para muballigh sesuai dengan visi dan misi pemerintah provinsi Kepulauan Riau, di antaranya mengurangi angka kemiskinan, menekan angka pengangguran, mengurangi angka kematian ibu, mengurangi angka kematian bayi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menjaga disparitas antar wilayah dengan mengurangi gini rasio antar masyarakat.

“Jadikan ladang dakwah bagi kita semua agar Allah ta’ala semakin ridho kepada negeri kita. Bangun semangat optimisme agar masyarakat terhindar dari penyakit psikologis dengan membekali masyarakat dengan pemahaman yang komprehensif. Tanpa kesungguhan semua pihak, mustahil akan berhasil. Belakangan ini banyak muncul aliran pemahaman yang tidak sesuai ajaran Islam yang pokok maka kewajiban para dai untuk memberikan perlindungan iman kepada umat,” imbuhnya./ Abu Naafi