Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Asosiasi Pengusaha Hidayatullah (APHIDA) Mengisi Seminar Entrepreneurship
Batam – Sabtu (26/03) Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Asosiasi Pengusaha Muda Hidayatullah (APHIDA) Bang Faisal Tamrin, menyampaikan seminar Entrepreneurship di hadapan seluruh Mahasiswi takhasus Perguruan Tinggi Hidayatullah Batam, sekaligus mensosialisasikan program-program APHIDA yang bisa dikerjasamakan dengan Prodi Manajemen Bisnis Syariah, Fakultas Ekonomi Islam pada Institut Agama Islam Abdullah Said Batam.
Bertempat di lantai dua Aula Gedung Asia Raya atau Gedung Rektorat IAI Abdullah Said Batam lantai dua, kegiatan seminar ini dilaksanakan yang dimulai Pukul 09:30 sampai selesai, serta dibuka langsung kegiatan ini oleh Ketua Departemen Dakwah Kampus Utama Hidayatullah Batam Ust. Rahmat Ilahi Hadits.
Alumni angkatan ketiga Madrasah Aliyah Radiyatan Mardiyah Putra Hidayatullah Gunung Tembak ini memulai seminar dengan menyampaikan dasar tauhid sebagai pegangan seseorang yang bergerak di bidang interpreneur dengan menyitir Qur’an Surat al Isra’ ayat ke 170:
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan , Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”
Kenapa Harus menjadi entrepreneur adalah sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh alumnus Magister Hukum pada Universitaas Indonesia ini sebagai pancingan kepada peserta seminar. Kemudian Faisal melanjutkan bahwa karena Rasulullah shalallahu alaihi wa salam adalah seorang pengusaha, bahkan Istri Rasul juga seorang pengusaha.
Diketahui bahwa empat Sahabat Rasul adalah pedagang dan hampir semua kaya raya, dan sepuluh sahabat yang dijamin masuk syurgapun, ternyata hampir semua pedagang. Jika ditelaah lebih dalam lagi, maka akan ditemukan data yang sangat jelas tentang masuknya Islam ke nusantara juga lewat perdagang. Lanjut sarjana Hukum Universitas Tama Jagakarsa ini.
Berdaganglah karena karena pintu rezeki yang paling menggiurkan itu berada di perdagangan, karena kelipatan pendapatannya bukan perbulan tapi perhari sudah bisa ditaksir omzet pendapatannya. Yang apabila diselami lebih seksama kita akan sadar dengan itu semua posisi tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah bisa diejawantahkan oleh seorang muslim. Ujar Pengurus Pusat Syabab (pemuda) Hidayatullah periode 2005-2008 ini
Alumni Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi ini juga menjelaskan bahwa Allah ta’ala lebih menyukai Muslim yang kuat daripada yang lemah, dan salah satu kategori kuat yang dimaksud adalah kuat dalam hal finansial karena narasi
“hampir-hampir saja kefakiran itu menjerumuskan kita pada kekufuran” bisa menyebabkan orang untuk hasud kepada orang kaya. sedangkan hasud akan memakan kebaikan, juga karena bisa mendorongnya untuk tunduk kepada mereka dengan sesuatu yang merusak kehormatannya dan membuat cacat agamanya.
Ayat yang menjelasakan tentang “kamu tidak meninggalkan generasi yang lemah” (an Nisa:9) dan salah satu kelemahan yang dimaksud adalah lemah ekonominya yang sebuah ayat yang bisa menjadi pemicu untuk generasi muda menangkap makna yang terkandung di dalamnya untuk mengambil peran dalam entrepreneur ini. ujar Bendaha Dewan Pengurus Wilayah DKI periode 2015-2020 ini.
harta yang baik adalah yang dimanfaatkan untuk kemaslahatan dunia dan akhirat sebaimana sabda Nabi shalallahu alaihi wa salam “Sebaik-baik harta adalah yang dimiliki oleh orang yang sholeh” menjadi sebuah bukti untuk mahasiswi keagamaan mengambil langkah ini. Tutup pria yang menguasai empat bahasa asing (English, French, arabic dan Korean) ini. /Abu Naafi