Metode Pendidikan Akhlak Mahasiswa

Saat ini, umat semakin didera problematika, krisis akhlak dan kehancuran moral yang ada di tengah masyarakat sangat memprihatinkan, sehingga menyebabkan berbagai masalah yang membuat bangsa ini terpuruk, banyak terjadi fitnah dan huru-hara, kekerasan merajalela, kerusuhan tak terelakkan, kejahatan pun menjadi hal biasa dalam kehidupan, sehingga hal ini menjadi realita persoalan yang dihadapi di tengah masyarakat.

Fenomena ini juga terjadi disebabkan diabaikannya akhlak dan moral dalam kehidupan. Jika adab hilang dari diri seseorang, maka akan mengakibatkan kedzaliman, kebodohan, serta menuruti hawa nafsu yang merusak. Begitulah kata pepatah, sehingga adab mesti ditanamkan pada seluruh manusia dalam berbagai lapisan, pada siswa, guru, pemimpin, rumah tangga, pemimpin bisnis, pemimpin masyarakat, dan lainnya.

Dalam cakupan yang lebih luas, umat pun dalam keadaan lemah. Lemah dalam bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, ilmu, teknologi, termasuk dalam bidang pendidikan. Tanpa mengabaikan segi-segi lainnya, bidang pendidikan sesungguhnya mempunyai dampak berantai terhadap kelemahan tersebut secara keseluruhan. Artinya kelemahan umat Islam dalam bidang pendidikan, jika dibiarkan terus menerus, niscaya akan melestarikan kelemahan dalam segi-segi kehidupan yang lainnya.

Dalam institusi pendidikan, sering didapati pendidikan dengan sistem verbal, yang terkadang hanya dikte, tanya jawab, hafalan, diktat, dll, yang selanjutnya hafalan tersebut diujiankan melalui ujian tertulis. Pendidikan yang seharusnya menjadi ‘transfer of values’, terkadang hanya menjadi sekedar ‘transfer of knowledge’.

Jika hanya seperti ini, maka generasi hanya sekedar penerima informasi, namun belum teruji dalam mengaplikasikan nilai-nilai akhlak yang seharusnya, karena pendidikan akhlak sebenarnya bukanlah sesuatu yang hanya harus dihafal, namun lebih dari itu, dituntut untuk diamalkan.

Diantara generasi saat ini yang perlu diberi penguatan dalam akhlak adalah mahasiswa, yang pada diri mereka, terdapat tanggung jawab di masa depan. Mahasiswa sering diberi label agen perubahan, dikarenakan tingginya harapan bangsa terhadap mereka. Sehingga mahasiswa yang belajar di berbagai kampus, universitas, institut, sekolah tinggi, maupun akademi perlu terus dididik agar selalu meningkatkan kapabilitas intelektual, diberengi bimbingan akhlak agar mampu mempertahankan diri di era yang penuh persaingan saat ini. Akhlak menjadi bagian penting dalam pendidikan di kampus, dikarenakan saat ini banyak institusi pendidikan menjadikan kemampuan intelektual menjadi standar keberhasilan kampus dalam mebina mahasiswa.

 

By Dr. Zenal Satiawan, M.H